8/10/09

Meraih Malam Yang Mulia


Kasih sayang Allah SWT kepada manusia begitu luas. Meskipun kita, hamba-Nya kerap terjerumus dalam dosa, namun Allah senantiasa Mengasihi kita, dengan memberikan kemudahan-kemudahan bagi hamba-Nya untuk mensucikan diri dari karat-karat dosa dan kemaksiatan. Sungguh, tak dibayangkan, sebesar apa noda hitam kemaksiatan yang tergores dalam hati kita, apabila Allah tidak melimpahkan ampunan-Nya yang Maha luas?

Ramadhan merupakan salah satu saranan yang Allah berikan kepada kita untuk menggapai ampunan-Nya. Banyak sekali kelebihan-kelebihan yang Allah berikan kepada hambanya melalui bulan penuh berkah ini. Salah satunya dengan kehadiran malam Lailatul Qadar, malam kemuliaan yang diselimuti keberkahan, dimana malam itu lebih baik dari seribu bulan.

Allah SWT berfirman dalam Al Quran surat al Qadr:

"Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Quran) pada malam kemuliaan. Dan tahukan kamu apakah malam kemuliaan itu ? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhan-Nya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar," (QS al-Qadr (97) : 1 - 5)

Berdasarkan firman di atas, kita dapat melihat, begitu banyaknya kemuliaan yang Allah berikan. Malam itu, merupakan saat pertama kalinya Al Quran diturunkan kepada Rasulullah SAW. Para malaikat dan Malaikat Jibril turun ke langit dunia atas izin Allah SWT, dengan membawa berbagai kebaikan dan kesejahteraan dari Allah hingga tiba waktu Subuh. Dan yang paling mengagumkan, manusia yang melakukan ibadah pada saat itu, maka dia akan memperoleh kebaikan yang sangat melimpah, yang lebih baik ketimbang ibadahnya selama 1000 bulan atau sekitar 83 tahun. Subhanallah.

Sebagai orang yang beriman, tentu kita sangat mendambakan untuk mendapatkan malam kemuliaan itu. Kerana, betapa bahagianya kita, jika berhasil mendapatkannya. Hanya saja, tentu tidak semua manusia akan dapat memperolehnya. Lantas, siapa yang akan memperoleh malam kemuliaan Lailatul Qadar itu ?

Cuba semak sabda Rasulullah SAW dari Abu Hurairah ra, Sesungguhnya Rasulullah SAW telah bersabda :

"Barangsiapa orang yang berdiri di bulan Ramadhan, kerana iman dan ikhlas lillahi ta'ala, niscaya akan diampuni baginya apa-apa yang telah lalu dari dosanya. (HR Bukhari Muslim)

Jadi, orang yang layak akan mendapatkan berbagai keutamaan pada Lailatul Qadar tersebut adalah orang-orang yang beriman, hamba-hamba Allah SWT yang tengah melaksanakan berbagai pengabdiannya kepada Allah, disertai dengan keimanan, kekhusyuan, kesungguhan dan keikhlasan.

Malam Lailatul Qadar adalah suatu malam yang sangat dinantikan oleh segenap orang beriman, termasuk kita. Kenapa ? Kita tahu, betapa hebatnya kelebihan, dan keutamaan malam Lailatul Qadar itu.

Lalu, bilakah tepatnya malam itu turun ? Wallahu a'lam. Ada beberapa keterangan yang menjelaskan, bahwa kaum muslim hendaklah mencari Lailatul Qadar pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan (HR Bukhari). Atau atau pada tujuh hari terakhir, seperti sabda Rasulullah dari Ibnu Umar ra (HR Bukhari - Muslim)

Tampaknya bagi kita, tidak menjadi persoalan bila Lailatul Qadar itu didatangkan, tetapi yang penting adalah bagaimana menjemput kedatangannya setiap waktu, dan mempersiapkan diri untuk itu. Mungkin lebih baik, jika kita pusatkan perhatian pada

i. kesiapan mental

ii. kejernihan hati

iii. ketulusan jiwa

iv. kepenuhan iman kita

v. serta totalitas iman dan kepasrahan jiwa kita kepada Allah Azza wa Jalla.

Berangkat dari sini, kita perlu menyikapinya, dengan senantiasa mengoptimakan ibadah kita dalam bulan yang penuh rahmat ini. Dengan begitu, kita tidak khawatir akan terlepas dari malam Lailatul Qadar, akibat kita mencarinya hanya pada malam-malam tertentu.

Kalau ada pertanyaan tentang bagaimana cara untuk meraih kemuliaan itu ? salah satu jawabannya yakni dengan beri'tikaf, seperti yang dicontohkan Rasulullah SAW setiap bulan Ramadhan. Lalu kapan kita mulai melaksanakan i'tikaf, dan berapa lama ? Perhatikan sabda Rasulullah SAW :

"Dari Aisyah ra berkata : Adalah Rasulullah SAW apabila masuk tanggal sepuluh yaitu yang terakhir dari bulan Ramadhan, beliau mengencangkan ikat pinggangnya (bersungguh-sungguh dalam ibadahnya) beliau hidupkan malamnya serta membangunkan ahli rumahnya (HR Bukhari - Muslim)

Kerana itulah, mari jadikan Ramadhan dengan Lailatul Qadarnya sebagai media yang bisa mengantarkan kita pada kesucian. Adalah sangat disunahkan bagi kita untuk berusaha memperolehnya dengan memperbanyak ibadah dan amalan-amalan yang baik.

Alangkah sombongnya, manusia yang sangat menginginkan pengampunan dari Allah atas perbuatan-perbuatan mereka yang banyak menyimpang, apabila mereka menyia-nyiakan kesempatan emas yang belum tentu akan mereka dapatkan di masa-masa yang akan datang. Oleh kerana itu, merupakan keharusan untuk kita merebut janji yang Allah taburkan.

Kita, sebagai hamba Allah yang benar-benar memahami kebenaran kekuasaaan-Nya, sedar, bahawa usaha kita dalam mencari Lailatul Qadar ini adalah untuk membuktikan dan merealisasikan penghambaan kita kepada Allah SWT. Sehingga hal itu mengingatkan kita, seharusnya kita bersama-sama mendekatkan diri bila pun dan dimanapun, tanpa dibatasi ruang dan waktu.

Semoga Allah Yang Maha Agung, memberi kesempatan kepada kita untuk mengecap, menikmati dan melampaui malam Lailatul Qadar pada bulan Ramadhan ini dengan kesungguhan beribadah dan keikhlasan hati. Wallahu a'lam

No comments: